Digital Light Processing
DLP
(Digital
Light Processing)
adalah
metode proyeksi menggunakan chip DLP. Dalam hal konfigurasi chip tunggal,
cahaya yang dipancarkan dari sumber cahaya dibagi ke dalam tiga warna utama R
(merah), G (hijau), dan B (biru) oleh sumbu waktu dengan roda warna berputar
dengan kecepatan tinggi. Lampu ini tercermin pada chip DLP dan diproyeksikan
pada layar melalui lensa. Dalam kasus konfigurasi tiga-chip, sinar terfokus
yang dipancarkan dari sumber cahaya adalah collimated (beam paralel) melalui
integrator dan kemudian dibagi ke dalam tiga warna utama R (merah), G (hijau),
dan B (biru ). Lampu ini diiradiasi dengan chip DLP. Warna lampu dimodulasi
disintesis dengan prisma warna dan kemudian diperbesar dengan lensa proyeksi.
Proyektor
DLP 3 Chip yang digunakan untuk kinerja tinggi, aplikasi kecerahan tinggi di
kamar besar seperti ruang kuliah, bioskop digital dan tempat penonton besar
lainnya. 3 sistem chip yang menghasilkan gambar yang menakjubkan di hampir
lingkungan apapun. 3
Teknologi Chip DLP saat ini dianggap bagian atas teknologi garis untuk proyeksi
digital. Sistem 3 Chip berdasarkan cahaya
melewati sebuah prisma yang membagi menjadi merah, hijau, dan biru. Setiap chip
diidentifikasi dengan salah satu dari tiga warna tersebut. Micromirrors memantulkan cahaya
berwarna ini, dengan digital mereka (on / off) cermin. Lampu akan digabungkan,
dan keluar lensa ke layar. Populer
DLP 3 Chip merek proyektor termasuk SIM2
, Christie , projectiondesign dan
Runco.
Digital Micromirror Device
Dalam projektor DLP, gambar diciptakan oleh kaca kecil
mikroskopis disusun dalam sebuah matrix di atas chip semikonduktor, dikenal
sebagai Digital Micromirror Device (DMD). Setiap kaca mewakilkan satu pixel
dalam gambar yang diprojeksikan. Jumlah kaca sama dengan resolusi gambar yang
diprojeksikan: 800x600, 1024x768, dan 1280x720 matrix adalah beberapa ukuran
DMD yang umum. Kaca-kaca ini dapat diubah posisinya dengan cepat untuk
merefleksikan cahaya melalui lensa atau ke sebuah heatsink (disebut pembuangan
cahaya dalam terminologi Barco).
Pennyusunan posisi dengan cepat kaca-kaca ini (intinya
berganti antara 'on' dan 'off') membuat DMD mengatur intensitas cahaya yang
direfleksikan melalui lensa, menciptakan efek abu-abu bertingkat sebagai
tambahan untuk putih (kaca dalam posisi 'on'), dan hitam (kaca dalam posisi
'off'). Ada dua metode primer di mana sistem projeksi DLP menciptakan sebuah
gambar berwarna, yang satu dengan menggunakan projektor DLP chip-tunggal, dan
satu lagi menggunakan projektor tiga-chip.
Dalam sebuah projektor dengan sebuah chip DMD tunggal,
warna diproduksi dengan menaruh sebuah roda warna antara lampu dan DMD di mana
ia direfleksikan keluar melalui optik. Roda warna biasanya dibagi menjadi empat
sektor: warna primer: merah, hijau, dan biru, dan sebuah seksi jernih tambahan
untuk menambah keterangan. Karena sektor yang jernih ini mengurangi saturasi cahaya,
dalam beberapa model ia dapat dengan efektif dimatikan, dan di model lainnya
tidak digunakan.
Chip DMD disinkronisasikan dengan gerakan berputar
dari roda warna sehingga komponen hijau ditampilkan di DMD ketika seksi hijau
dari roda warna berada di depan lampu. Hal yang sama juga terjadi pada seksi
merah dan biru. Gambar merah, hijau, dan biru ditampilkan secara berurutan
dengan kecepatan tinggi sehingga para penonton hanya melihat sebuah gabungan
gambar "warna penuh". Dalam model awal, kecepatan rotasinya adalah
satu rotasi per frame. Di model berikutnya kecepatan ditingkatkan sampai dua
kali dari kecepatan frame, dan beberapa mengulangi pola warna dua kali di roda
tersebut, sehingga urutan dapat diulangi sampai empat kali per frame.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Pemrosesan_cahaya_digital