PERKEMBANGAN MEA DI INDONESIA DAN DAMPAK GLOBALISASI
Pada
akhir-akhir ini, pemberitaan tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) berkembang
sangat pesat. Indonesia pun juga ikut andil dalam persiapan menuju Masyarakat
Ekonomi ASEAN. Perkembangan menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN juga menunjukkan
bukti-bukti telah berkembangnya globalisasi pada bidang ekonomi di Indonesia. Pada artikel ini saya akan membahas tentang
globalisasi MEA, tepatnya berfokus pada pembahasan apakah barang-barang yang
masuk ke Indonesia disaring terlebih dahulu? Apa saja cara yang digunakan dalam
era globalisasi dan MEA sehingga jati diri kita sebagai bangsa Indonesia tidak
terpengaruh? Dan bagaimana cara kita untuk bersaing dengan tenga asing yang
masuk ke Indonesia?
Pengertian
Globalisasi
Globalisasi
secara umum merupakan proses mendunia seorang individu, siapapun dan dimanapun
Ia, dimana tidak adanya batasan-batasan lain yang menghalanginya untuk menuju
kehidupan dunia yang lebih luas baik dalam bidang teknologi, gaya hidup,
komunikasi, ekonomi, dan lain sebagainya.
Penyebab
Globalisasi
1. Kemajuan IPTEK dalam bidang informasi dan komunikasi
a. Kita semakin mudah berinteraksi
dengan indivdu di wilayah lain atau di belahan dunia yang lainnya dengan
menggunakan media sosial;
b. Dengan adanya media cetak, media
visual, serta internet, maka seorang individu dapat melihat gaya hidup
seseorang di belahan dunia lain yang dapat ditiru dan dijadikan tren
c. Selain itu, dapat pula meningkatkan
kemajuan dalam perdangangan sehingga kita dapat dengan mudah bertransaksi
ekonomi dengan individu di wilayah lain atau di belahan dunia lainnya.
2. Kemajuan IPTEK dalam bidang
teknologi transportasi
a. Dapat mempermudah pengiriman barang
impor dan ekspor ke luar negeri;
b. Munculnya tranportasi-transportasi
canggih dan transportasi tradional yang menggunakan tenaga manual semakin
jarang bahkan tidak ada sama sekali;
3. Adanya kerjasama Internasional
a. Timbulnya kerjasama antarnegara di
berbagai bidang tertentu;
b. Adanya kemauan suatu negara untuk
‘mencontoh’ kehidupan politik negara lain dan kemudian dikembangkan kembali
sesuai dengan ideologi negara tersebut.
Pengertian
Masyarakat Ekonomi ASEAN
Masyarakat
Ekonomi ASEAN atau MEA merupakan system perdagangan bebas antarnegara ASEAN
yang telah menyetujui perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN, dimana peran bea
cukai dihilangkan sehingga barang-barang dari luar negeri dapat masuk secara
bebas.
Dengan
berkembangnya Masyarakat Ekonomi ASEAN, maka akan adanya serbuan unsur-unsur
asing yang datang ke Indonesia di berbagai bidang, sampai pada tenaga asing pun
dapat bebas masuk dan bekerja di Indonesia. Kita sebagai bangsa Indonesia tidak
boleh melupakan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia agar tidak terpengaruh
oleh Negara lain atau budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia.
Apakah
barang-barang yang masuk ke Indonesia disaring terlebih dahulu atau tidak?
Sebenarnya
dalam pasar bebas seperti MEA, akibat dihilangkannya peran dari bea cukai maka
barang-barang dari Negara luar dapat dengan mudah masuk ke Indonesia. Berbagai
macam barang yang tidak sesuai dengan budaya negeri kita dan barang yang dapat
merusak moral bangsa pun tidak dapat kita tahan. Selain itu, kemungkinan
masuknya barang-barang illegal dan narkoba menjadi sangatlah besar.
Oleh karena itu, menurut saya, diperlukan peranan dari masyarakat Indonesia itu
sendiri untuk lebih cermat dan berhati-hati dalam menyaring barang-barang yang
ingin dibeli dalam suatu perdagangan serta melaporkan kepada pihak berwajib
apabila menemukan kejanggalan dalam suatu perdagangan. Peran serta orang tua
pada anak-anaknya juga sangat diperlukan dalam menjaga dan melindungi buah
hatinya dari pengaruh negatif globalisasi terutama MEA yang dapat merusak moral
bangsa.
Upaya yang
dilakukan agar bangsa Indonesia dalam menghadapi pengaruh negatif globalisasi ?
Upaya yang harus dilakukan oleh bangsa Indonesia agar tidak terpengaruh dengan
unsur-unsur asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa dan tetap pada
ideologi bangsa Indonesia dapat dilakukan dengan cara menumbuhkan kembali rasa
nasionalisme atau cinta tanah air. Langkah-langkah atau kiat-kiat yang harus
dilakukan adalah :
a. Menumbuhkan semangat nasionalisme
atau cinta tanah air yang tangguh, seperti dengan membeli produk dalam negeri
dan meningkatkan kualitas produk dalam negeri agar tidak kalah bersaing dengan
produk asing
b. Menanamkan dan mengamalkan
nilai-nilai Ideiologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila pada masyarakat terutama
pada generasi dini yang sangat rentan untuk menjadi sasaran dampak negative
dari globalisasi
c. Menanamkan kesadaran dalam
melaksanakan ajaran Agama masing-masing dan menghindari larangan-larangan di
Agama masing-masing
d. Meningkatkan penegakan hukum di
Indonesia dengan seadil-adilnya, sehingga tidak mementingkan pihak tertentu
saja
e. Masyarakat Indonesia hendaknya
cermat dan berhati-hati dengan berbagai macam pengaruh globalisasi di berbagai
bidang serta lebih selektif dalam memilah unsur-unsur asing yang sesuai
dengan kepribadian bangsa
f. Meningkatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
bangsa Indonesia.
Apa yang
harus bangsa Indonesia lakukan supaya tidak kalah bersaing dengan tenaga asing?
Selain
bersaing dengan sesama orang Indonesia, dalam pasar bebas ini kita juga
bersaing dengan tenaga-tenaga asing yang tentunya menjadi saingan berat bagi
kita dalam dunia kerja. Apabila kita menyepelekan hal tersebut, maka
kemungkinan PHK yang dapat kita alami dan semakin berkuasanya unsur-unsur asing
di Negara kita. Banyak hal yang harus kita persiapkan agar kita tidak kalah
bersaing dengan tenaga asing, seperti hardskills dan softskills yaitu berupa kemampuan yang mumpuni,
tindakan, sifat dan perilaku yang baik.
KEMAMPUAN
DAN TINDAKAN (SKILL AND ACTION)
1. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Individu yang memiliki jiwa kepemimpinan atau Leadership akan dibutuhkan
diberbagai lapangan pekerjaan. Individu yang memiliki jiwa kepemimpinan
mempunyai kemampuan untuk menciptakan kemajuan bagi perusahaan, bawahan, maupun
anggotanya. Selain itu individu tersebut memiliki rasa tanggung jawab yang
tinggi dan senantiasa melindungi orang-orang di sekitarnya.
Kita dapat membentuk jiwa kepemimpinan dengan bergabung dalam suatu
organisasi-organisasi seperti pada ekstrakulikuler di sekolah atau organisasi
lainnya.
2. Memiliki Kemampuan Untuk Berbicara
di Depan Umum
Individu yang dapat kita sebut sebagai individu yang ‘PeDe’ akan lebih mudah
mencuri perhatian orang-orang disekitarnya, seperti inilah individu yang
memiliki kemampuan berbicara di depan umum. Kemampuan ini merupakan kemampuan
yang jarang dimiliki oleh semua orang, banyak orang yang gugup apabila berada
di tengah wawancara pekerjaan sehingga kemungkinan kegagalan sangatlah besar.
Selain itu, kemampuan berbicara ini dapat diandalkan apabila kita memasarkan produk
yang kita hasilkan.
Kita dapat membentuk kemampuan ini dengan cara sering melakukan presentasi di
depan umum, mengajukan pertanyaan dan aktif dalam diskusi atau forum dan lain
sebagainya.
3. Bahasa Asing
Tentunya kemampuan berbahasa asing menjadi ‘wajib’ apabila pasar bebas telah
dibuka. Minimal kita harus memiliki kemampuan berbahasa Inggris baik lisan
maupun tulisan karena bahasa Inggris merupakan bahasa Universal yang digunakan
di seluruh dunia. Misalkan kita bekerja dengan perusahaan asing atau melakukan
kerjasama perusahaan dengan Negara asing, apabila kita tidak mengerti bahasa
Inggris maka kesalahpahaman maka akan terjadi, kegagalan pun akan menghantui
kita.
Kita dapat meningkatkan kemampuan berbahasa asing dengan mengikuti kursus atau
les bahasa asing.
4. Kreatif dan Mampu Bekerjasama.
Individu yang kreatif dan mampu bekerja sama akan menciptakan suatu proyek baru
serta dapat bekerja dengan baik dalam tim sehingga proyek yang dibuat dapat
tercapai dan membuahkan hasil yang memuaskan.
Kita dapat melatih kemampuan tersebut dengan aktif mengikuti
organiasi-organisasi
5. Memiliki Jaring Pertemanan yang Baik
Jaring pertemanan disini maksudnya kita harus dapat menciptakan ‘koneksi’ yang
baik dengan orang yang ahli di bidang yang sesuai dengan pekerjaan kita.
Misalnya apabila seorang pengusaha yang ingin sukses maka alangkah baiknya
kalau individu tersebut bergaul dan meminta masukan dengan pengusaha lain yang
lebih berpengalaman sehingga dapat menyerap pengaruh positif dari dirinya.
SIFAT DAN
PERILAKU (ATTITUDE)
1. Rendah Hati
Individu yang rendah hati merupakan individu yang ramah dengan semua orang, mau
membantu dan tidak merasa hebat sendiri.
2. Terbuka
Individu yang terbuka dapat diartikan sebagai individu yang jujur, mau menerima
pendapat, kritik, dan saran dari orang lain, tidak tertutup dengan rekan dan
bawahannya. Diharapkan dengan adanya perilaku seperti ini maka individu
tersebut dapat menyelesikan berbagai masalah yang terjadi
3. Memiliki Rasa Ingin Tahu, Kritis, dan Tidak Mudah Puas
Individu
yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan kritis akan lebih banyak ilmu
daripada yang tidak. Karena individu ini sering bertanya dan mencari tahu
sehingga semakin banyaklah ilmu yang Ia dapatkan. Selain itu, rasa tidak mudah
puas juga sangat baik dimiliki oleh seorang individu, bukan maksud tidak
bersyukur, akan tetapi tidak mudah puas disini adalah individu yang selalu
mencoba meningkatkan pekerjaannya dan kemampuannya serta mencoba hal-hal baru,
sehingga hasil dan pengalaman yang Ia dapatkan lebih baik dari yang sebelumnya.
4. Rajin, Tekun, dan Mau Bekerja Keras
Tentunya
ketiga sifat ini merupakan titik dari suatu keberhasilan. Orang yang malas
tentunya tidak akan pernah berhasil. Ketiga sifat ini merupakan sifat yang
harus ditanam dalam diri dan dilatih.
5. Mampu Mengatur dan Memanfaatkan
Waktu serta Disiplin
Individu
yang dapat mengatur dan memanfaatkan waktu akan mengerjakan pekerjaannya secara
rapih dan cepat selesai. Individu yang disiplin akan mudah maju daripada
individu yang tidak disiplin.
Pengaruh
positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme ( dampak globalisasi politik)
1. Dilihat
dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan
demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan
djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan
positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme
terhadap negara menjadi meningkat.
2. Dari
aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan
kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut
akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional
bangsa.
3. Dari
globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti
etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju
untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan
mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
Dampak
Negatif Globalisasi terhadap Nilai-nilai Nasionalisme (Dampak Globalisasi
Politik)
1.
Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat
membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah
arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi
akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
2. Dari
globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza
Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk
dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita
terhadap bangsa Indonesia.
3. Mayarakat
kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa
Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh
masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
Setelah kita
melirik dampak globalisasi terhada nilai nasionalisme
mari kita lihat dampak positif dan negatif globalisasiter hadapa Ekonomi
Dampak
Positif Globalisasi Ekonomi
1. Produksi
global dapat ditingkatkan
Pandangan
ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui
spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan
dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh
keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang
meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
2.
Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
Perdagangan
yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih
banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan
barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang
lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
3.Meluaskan
pasar untuk produk dalam negeri
Perdagangan
luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang
jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
4.Dapat
memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat
diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara
berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga
terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
5.Menyediakan
dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan
sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh
perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh
perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal
dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara
maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu
menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
Dampak
Negatif Globalisasi Ekonomi
1.
Menghambat pertumbuhan sektor industri
Salah satu
efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang
lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat
lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri
yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar
negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk
memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan
kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin
meningkat.
2.Memperburuk
neraca pembayaran
Globalisasi
cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak
mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk
kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca
pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri
cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan
aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin
meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca
pembayaran.
3.Sektor
keuangan semakin tidak stabil
Salah satu
efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio
yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar
negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan
mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah
baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam
negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi
bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor
keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi
secara keseluruhan.
4.Memperburuk
prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila
hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka
pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang
pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi.
Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan
masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada
akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan
ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin
tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.
Pengaruh Budaya Masyarakat Lain
Dalam era globalisasi sekarang ini, pengaruh budaya
masyarakat lain tidak dapat dihindarkan lagi. Pengaruh tersebut dapat terjadi
secara langsung maupun tidak langsung. Kontak langsung dapat terjadi
antarmasyarakat atau antarindividu. Proses perubahan dalam kontak langsung
meliputi akulturasi, asimilasi dan difusi.
Kontak tidak langsung dapat terjadi melalui alat-alat
elektronik atau alat komunikasi massa, seperti televise, radio, internet, film,
majalah, dan surat kabar. Akan tetapi, pengaruh dari kontak ini terhadap
perubahan sosial-budaya belum sepenuhnya benar. Misalnya, perubahan pola hidup
akibat pengaruh televise. Jika sebab-sebab perubahan sosial bersumber pada
masyarakat lain, hal ini terjadi karena kebudayaan dari masyarakat lain
tersebut telah memberikan pengaruhnya.
Hubungan yang dilakukan antara dua masyarakat yang
berbeda memiliki kecenderungan menimbulkan pengaruh timbal balik. Jika hubungan
tersebut dilakukan melalui saluran alat-alat komunikasi, ada kemungkinan
pengaruh tersebut hanya datang dari satu pihak saja, yaitu dari masyarakat
pengguna alat-alat komunikasi yang bersangkutan. Jika pengaruh dari masyarakat
tersebut diterima dan tidak melalui cara-cara paksaan, hasilnya
dinamakan demonstration effect. Proses pengadaptasian suatu kebudayaan baru
cenderung lebih kuat dan lebih cepat sehingga budaya tradisional setiap
masyarakat mulai ditinggalkan tidak menutup kemungkinan akan dilupakan.
Berikut merupakan proses-proses perubahan sosial
budaya yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat.
Akulturasi
Akulturasi adalah pertemuan unsur-unsur dari berbagai
kebudayaan yang berbeda yang diikuti dengan pencampuran unsur-unsur tersebut.
Misalnya proses pencampuran dua budaya atau lebih yang saling bertemu dan
saling memengaruhi.
Biasanya ditandai dengan perubahan budaya maupun
kebiasaan dalam masyarakat. Norma masyarakat yang sebelumnya menjadi pedoman
bagi seseorang bertindak perlahan-lahan berubah menjadi tidak dipedulikan lagi.
Misalnya kebiasaan memberikan salam dan mencium tangan pada orang tua sudah
pudar di kalangan generasi muda.
Budaya atau kebiasaan pada masyarakat seperti
memberikan salam dan mencium tangan pada orang tua sudah pudar di kalangan
generasi muda sebagian besar disebabkan oleh masuknya budaya Barat.
Memberi salam atau mencium tangan orang tua sudah
tergantikan oleh “Cipika-Cipiki” yang diperkenalkan budaya Barat. Padahal ini
tidak sesuai dengan Bangsa Timur yang lebih mengedepankan etika dalam
bermasyarakat. Terlebih dalam Agama Islam “Cipika-Cipiki” dianggap dosa bila
dengan lawan jenis.
Akulturasi juga ditandai dengan kebiasaan anggota
masyarakat melanggar aturan atau hukum. Hal yang tidak biasa dalam masyarakat
kini telah menjadi lazim untuk dilakukan. Hal ini akibat kebebasan yang
diajarkan budaya Barat sehingga dirasa terlalu bebas tanpa disertai tanggung
jawab.
Akulturasi dapat
terwujud melalu kontak budaya yang bentuknya bermacam-macam, antara lain
sebagai berikut.
a) Kontak sosial dapat terjadi pada
seluruh lapisan masyarakat, sebagian masyarakat, atau bahkan antarindividu
dalam dua masyarakat. Kehadiran teknologi misalnya, tentu berbeda dengan
kehadiran seorang ulama dan kehadiran seorang psikolog dengan kehadiran seorang
ahli ekonomi.
b) Kontak budaya dapat terjadi dalam
suasana bersahabat atau suasana bermusuhan.
c) Kontak budaya dapat terjadi
antara kelompok yang menguasai dan dikuasai dalam seluruh unsure budaya, baik
dalam segi ekonomi, bahasa, teknologi, kemasyarakatan, agama, kesenian maupun
ilmu pengetahuan.
d) Kontak budaya dapat terjadi
antara masyarakat yang jumlah warganya banyak atau sedikit.
e) Kontak budaya dapat terjadi
dalam tiga wujud budaya, baik system budaya, system sosial, maupun unsur-unsur
budaya fisik.
Hasil proses akulturasi budaya lebih didasarkan pada
kekuatan setiap budaya. Semakin kuat suatu budaya maka semakin cepat
memengaruhi budaya lainnya. Salah satu contoh menarik dari proses akulturasi di
Indonesia adalah yang terjadi di daerah transmigrasi.
Asimilasi
Asimilasi adalah suatu proses penyesuaian atau
peleburan sifat-sifat asli yang dimiliki oleh suatu masyarakat dengan latar
belakang budaya yang berbeda-beda.
Proses asimilasi dapat berjalan cepat maupun lambat,
tergantung pada berbagai faktor berikut.
Toleransi
Toleransi adalah suatu sikap menghargai, membiarkan
dan memberikan hak berkembang suatu pendirian yang berbeda atau bertentangan
dengan pendirian sendiri. Jika sikap toleran tinggi, maka akan memmungkinkan
proses asimilasi berjalan lancer tanpa hambatan. Sifat toleransi juga dapat
mempercepat berkembangnya proses globalisasi budaya di Indonesia.
Ekonomi
Kedudukan ekonomi dalam suatu sistem sosial dapat
memengaruhi jalannya asimilasi. Sebagai contoh, jika dalam suatu masyarakat
terdapat kelompok ekonomi yang bermaksud menguasai kehidupan ekonomi kelompok
lain, asimilasi akan sulit dijalankan. Hal yang sama juga terjadi jika dalam
suatu kelompok masyarakat terjadi diskriminasi.
Simpati
Simpati adalah keterlibatan perasaan dari satu
kelompok sosial budaya kepada kelompok budaya lainnya, didalamnya terkandung
aspek kepedulian atau keikutsertaan merasakan perasaan kelompok masyarakat
lain, yaitu perasaan senang, sedih, bangga, bahagia, maupun haru. Sifat simpati
ini dapat mempercepat proses globalisasi budaya, karena seseorang secara
sukarela akan merasakan perasaan suatu perasaan seseorang lainnya dalam kondisi
tertentu.
Sikap Meniru
Meniru perilaku yang buruk
Banyak sekali adegan dalam film Barat yang tidak
sepatutnya dicontoh oleh kaum muda. Misalnya, perkelahian antarpelajar dan
adegan-adegan kekerasan lainnyaserta pelajar yang terintimidasi atau sering
ejek dan diganggu dalam sekolah, sifat tawuran dan saling mengejek Antara
sesama pelajar di Indonesia sudah sering terjadi belakangan ini, padahal kalau
kita lihat pada masa-masa lalu tidak ada yang namanya tawuran maupun saling
mengejek Antara pelajar di Indonesia.
Meniru Idola
Seseorang yang mengidolakan suatu tokoh seperti
aktris/aktor atau penyanyi, pasti ingin sama persis menjadi seperti idolanya,
setidaknya dalam hal bergaya atau berpakaian. Cara berpakaian para aktris/aktor
atau penyanyi dari barat (luar Indonesia) sangat bertentangan dengan cara
berpakaian di Indonesia bahkan ada yang bahkan dianggap tak lazim bahkan
mungkin dapat dikatakan “gila”. Tapi semua itu seolah tak berarti dan tak
diindahkan oleh kaum muda di Indonesia, dan tetap diikuti.
Cara Berpakaian
Barat yang identik dengan liberalism dengan kata lain
penuh kebebasan dalam berpakaian, sangat bebas dalam berpakaian. Dan karena
tren pakaian dunia berkiblat pada bangsa Barat, maka style/cara berpakaian
bangsa Barat pun perlahan masuk dalam budaya kita dan berpakaian sangat sexy
dengan rok pendek sudah mejadi hal yang lumrah. Padahal berpakaian seperti itu
di Indonesia sangat bertentangan dengan budaya dan adat, apa lagi kalau
di masukkan dalam peraturan agama islam yang mengharuskan kita berpakaian sopan
dan menutup semua aurat kita, jadi ini sangat bertentangan dengan gaya
berpakaian orang Indonesia.
Sekularisme
Sekularisme adalah suatu system etik
yang didasarkan pada prinsip moral alamiah dan terlepas dari agama-wahyu atau
supranaturalisme. Merupakan Ideologi yang menyatakan bahwa sebuah
institusi harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan. Dalam kajian keagamaan,
masyarakat dunia barat pada umumnya di anggap sebagai sekular. Hal ini di
karenakan kebebasan beragama yang hampir penuh tanpa sangsi
legal atau sosial, dan juga karena kepercayaan umum bahwa agama tidak
menentukan keputusan politis. Tentu saja, pandangan moral yang muncul dari
tradisi kegamaan tetap penting di dalam sebagian dari negara-negara ini.
Selain Masuknya Budaya Barat yang
menjadi akar dari semua dampak negatif Globalisasi bidang sosial budaya, ada
unsur lain yang ikut berperan dalam hal ini yaitu “Kemajuan
IPTEK”. Kemajuan IPTEK ini tidak dapat kita pungkiri lagi
kehadirannya, bahkan sudah merupakan “nyawa kedua” bagi sebagian besar orang
Indonesia. Kemajuan IPTEK adalah dampak positif dari globalisasi dalam bidang
Teknologi, namun ini sedikit banyak membawa dampak negatif bidang Sosial Budaya
yang diantaranya melahirkan gaya hidup yang:
a. Individualistis
Dulu sosialisasi hanya dapat terjadi
jika kita pergi keluar rumah, menyapa tetangga ataupun mengobrol. Namun dizaman
modern ini, hanya dengan duduk dialam rumah dengan internet, bahkan kita bisa
bersosialisasi dengan orang-orang yang berada sangat jauh. Inilah akar dari
individualistis yang tercipta karena tidak bersosialisasi secara langsung. Hal
ini akan sangat merusak karena menciptakan seseorang dengan sikap yang tidak
memperdulikan orang lain selain dirinya. Individualistis juga merusak budaya
bergotong-royong di Indonesia.
b. Pragmatisme
Pragmatisme adalah sikap yang
menilai sesuatu dari untung ruginya bagi diri sendiri. Padahal
menolong tanpa pamrih adalah pelajaran dasar dalam bermasyarakat. Tapi semakin
majunya jaman, menyebabkan lunturnya nilai-nilai gotong royong dan tolong-menolong
dalam hal-hal kebaikan.Individu lebih mengarahkan pada kegiatan yang
menguntungkan dirinya saja. Dalam hal ini, tentu seseorang akan menolong
seseorang lainnya jika ada maunya atau diberi upah yang besar.
c. Materialisme
Materialsme adalah doktrin yang
menyatakan bahwa kenyamanan, kesenangan, dan kekayaan merupakan satu-satunya
tujuan atau nilai tertinggi. Materialisme adalah kecenderungan untuk lebih
peduli dengan materi dari pada rohani atau tujuan dan nilai intelektual.
Materialisme adalah pandangan hidup
yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan manusia di dalam alam
kebendaan semata-mata dengan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam
indra. Ini sesuai dengan kaidah dalam bahasa indonesia. Jika ada kata benda
berhubungan dengan kata isme maka artinya adalah paham atau aliran.
Materialisme adalah paham dalam
filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-benar ada adalah
materi. Pada dasarnya semua hal terdiri atas materi dan semua fenomena adalah
hasil interaksi material. Materi adalah satu-satunya substansi. Sebagai teori
materialisme termasuk paham ontologi monistik. Materialisme berbeda dengan
teori ontologis yang didasarkan pada dualisme atau pluralisme. Dalam memberikan
penjelasan tunggal tentang realitas, materialisme berseberangan dengan
idealisme.
Materialisme tidak mengakui
entitas-entitas nonmaterial seperti : roh, hantu, setan dan malaikat.
Pelaku-pelaku immaterial tidak ada. Tidak ada tuhan (Allah) atau dunia
adikodrati/supranatural. Realitas satu-satunya adalah materi dan segala sesuatu
merupakan manifestasi dari aktivitas materi. Materi dan aktivitasnya bersifat
abadi. Tidak ada Penggerak Pertama atau Sebab Pertama. Tidak ada kehidupan,
tidak ada pikiran yang kekal. Semua gejala berubah, akhirnya melampaui
eksistensi, yang kembali lagi ke dasar material primordial, abadi, dalam suatu
peralihan wujud yang abadi dari materi.
Jadi materialism tidak mengakui
adanya tuhan dan berpikir bahwa semua di dunia ini hanya materi. Ini
bertentangan dengan nilai agama di Indonesia dimana agama mengatakan ada
entitas selain entitas material yaitu roh, jin, setan dan malaikat, serta
meyakini adanya tuhan (Allah).
d. Hedonisme
Hedonisme adalah pandangan hidup atau pola hidup yang
menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup.
Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang, pesta pora, dan berpoya-poya
merupakan tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain atau
tidak. Karena mereka beranggapan hidup ini hanya satu kali, sehingga mereka
merasa ingin menikmati hidup senikmat-nikmatnya.di dalam lingkungan penganut
paham ini, hidup dijalani dengan sebebas-bebasnya demi memenuhi hawa nafsu yang
tanpa batas. Dari golongan penganut paham inilah muncul Nudisme (gaya hidup bertelanjang).
Pandangan mereka terangkum dalam pandangan Epikuris yang menyatakan, "Bergembiralah
engkau hari ini, puaskanlah nafsumu, karena besok engkau akan mati".
e. Konsumerisme
Konsumerisme merupakan
paham dimana seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses
konsumsi atau pemakaian barang barang hasil produksi secara berlebihan atau
tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Dan inilah hal yang
paling sering terjadi seperti berbelanja pakaian terlalu banyak. Padahal
pakaian tersebut tidak semuanya dipakai dalam kehidupan sehari-hari.